kievskiy.org

Relawan: Taati 3M, Jangan Susahkan Orang Lain yang Telah Berjuang, Vaksin Jadi Harapan Hidup Normal

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di masyarakat.*
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 di masyarakat.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Menjadi seorang rewalan tentu tidaklah mudah.  Di masa pandemi Covid-19, relawan turut berperan, tidak hanya relawan di bidang kesehatan, tapi juga relawan yang bergerak di bidang ekonomi dan sosial, perannya penting dalam membantu meringankan kesulitan, mengingat pandemi telah berdampak ke segala sendi kehidupan masyarakat.

Para relawan bertindak karena bersimpati demi meringankan masalah sosial di sekitarnya. Tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan.

Pada bulan April 2020, terbersit keinginan dr. Aulia Giffarinnisa untuk terjun langsung membantu sesama rekan tenaga kesehatan yang berjuang menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Bukan Cuma Sekali, Ketua KPK Sudah Berkali-kali Ancam Hukuman Mati bagi Koruptor Bansos Covid-19

“Keputusan jadi relawan itu sudah ada sejak April. Saya sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah di Sulawesi Selatan. Hati saya ingin berkontribusi dan tidak bisa hanya diam di rumah saja.

Akhirnya pada Agustus orang tua merestui keinginan saya, setelah sejak April saya meminta restu. Saya mulai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet bulan September”, ujarnya pada acara Dialog Produktif menyambut Hari Sukarelawan Internasional, yang bertema “Berbakti untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih”, yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat 4 Desember 2020.

Tentunya menangani pasien Covid-19 bukan hal mudah, tenaga kesehatan seperti dr. Aulia harus terus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama 8 jam.

Baca Juga: Sempat Bahas Kehancuran Negara Karena Pemerintah, Mahfud MD: Sejak Dulu Indonesia Begitu, kan?

Apalagi dr. Aulia bertugas di HCU (High Care Unit) yang merawat pasien Covid-19 dengan kondisi memerlukan perhatian khusus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat