kievskiy.org

Sebut Data Jadi Sumber Korupsi Terbesar, Pengamat: Sepertinya Memang Sengaja Dibuat Amburadul

Ilustrasi Korupsi
Ilustrasi Korupsi /Pixabay/Mohamed_Hassan Pixabay/Mohamed_Hassan

PIKIRAN RAKYAT – Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyoroti permasalahan yang tidak pernah selesai di Indonesia.

Hal itu disampaikan, menanggapi terjadinya kasus pembunuhan dan kekerasan akibat himpitan ekonomi di Nias dan Dumai.

Dalam tayangan terakhir Indonesia Lawyers Club pada Selasa, 15 Desember 2020 malam tadi, Agus Pambagio menuturkan bahwa himpitan ekonomi tersebut terjadi karena adanya permasalahan data.

Baca Juga: Hubungan Memanas, Australia Siap Perang Dagang dengan China Terkait Tarif Ekspor Jelai

"Ada persoalan yang sangat mendasar, yang sampai hari ini itu tidak pernah beres. Sehingga terjadi kasus di Nias, terjadi kasus di Dumai, yaitu data," ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu, 16 Desember 2020.

Melihat kasus yang terjadi di Nias, tersangka pembunuhan tidak mendapatkan bantuan sosial karena tidak memiliki kartu keluarga (KK), Agus Pambagio mengatakan bahwa hal itu keterlaluan.

"Data di kita ini memang sengaja dibuat amburadul sepertinya Bang Karni, kenapa saya katakan data? Dua bulan saya menekuni data di RW saya, ternyata memang data itu data 2015," ucapnya.

Baca Juga: VIDEO: Momen Mesin Cuci 'Mengganggu' Jose Mourinho Jelang Laga Liverpool vs Tottenham

"Saya enggak tahu di sana apakah validasi data baru ini soal kemiskinan itu sudah ter-update dengan baik atau tidak. Nah kalau sampai 10 keluarga tidak punya NIK, menurut saya itu agak keterlaluan dari sisi pemerintah daerahnya," tutur Agus Pambagio menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat