PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, sumber daya air menjadi isu krusial pada masa pandemi Covid-19.
Basuki Hadimuljono mengatakan, data ketersediaan air Indonesia tampak baik, tetapi tidak demikian pada kenyataannya di lapangan. Bila dilihat lebih detail secara kewilayahan, persebarannya tidak merata.
"Air merupakan isu yang penting. Sumber air terus menipis karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, permintaan standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan. Beberapa permasalahan ini diperparah oleh Pandemi Covid-19 yang belum selesai,” ujar Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis 17 Desember 2020.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan Luncurkan Mobil Vaksin Upaya Pengendalian Covid-19
Pulau Jawa contohnya, ketersediaan airnya seolah cukup bila dilihat dari luas pulau. Namun luas Pulau Jawa task sebanding dengan populasinya.
Di samping pemerataan air, terdapat isu penurunan kualitas air akibat limbah domestik dan industri. Keduanya merupakan masalah yang sangat serius.
Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia akan menerapkan Smart Water Management (SWM) untuk kota-kota metropolitan.
Antara melaporkan, penerapan SWM meliputi penerapan pengelolaan air perkotaan terpadu dan penyediaan air baku menggunakan bendungan sebagai sumber air permukaan.
Ada pula penggunaan struktur yang termasuk dalam kriteria LID (Low Impact Development) seperti konsep SWMM (Stormwater Management Model) agar air hujan dapat disimpan sebagai air tanah.