kievskiy.org

Sebut Doktor Sampai Guru Besar, Fahri Hamzah Kritik Pernyataan Mahfud MD Saat Umumkan FPI Dibubarkan

Fahri Hamzah kritik pemerintah tak buka dialog saat umumkan FPI dibubarkan.
Fahri Hamzah kritik pemerintah tak buka dialog saat umumkan FPI dibubarkan. /Instagram.com/@fahrihamzah

PIKIRAN RAKYAT – Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah turut memberikan pandangannya menyikapi langkah pemerintah yang membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Pendiri Partai Gelora itu menyayangkan cara pengumuman dari Pemerintah yang diwakili melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD terkait kabar FPI dibubarkan.

Melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah, dia mengkritik soal Menkopolhukam Mahfud MD ketika menyampaikan kabar FPI dibubarkan tersebut.

 Baca Juga: Polisi Amankan Tujuh Orang Pemuda Saat Geruduk Markas FPI di Petamburan

“Pak Prof @mohmahfudmd yth, seperti bapak, Hampir semua yang berdiri di samping dan belakang bapak saat mengumumkan sebuah organisasi massa, sebagai organisasi terlarang adalah para doktor dan guru besar. Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang-orang pintar,” kata Fahri dikutip Pikiran-Rakyat.com seperti ditulis di akun Twitter-nya, Rabu, 30 Desember 2020.

Menurut Fahri ada kalimat yang dilontarkan Mahfud MD kepada para jurnalis, yang membuatnya tidak sreg.

Padahal menurut Fahri, dengan keterlibatan orang-orang pintar, kabar FPI dibubarkan bisa lebih mengandung keterbukaan.

 Baca Juga: Malam Tahun Baru 2021, Porestabes dan Dishub Akan Tutup 23 Titik Jalan di Kota Bandung

“Tapi, sayang sekali. Kalimat bapak di depan para jurnalis adalah ‘demikianlah keputusan pemerintah silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab’. Sayang sekali orang-orang pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti,” kata Fahril menambahkan.

“Sayang sekali, gesture orang-orang pintar tidak gemar membuka dialog. Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan. Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan. Seharusnya dialog adalah jalan kita,” ucap Fahri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat