kievskiy.org

Melebihi Jumlah Rakyat Indonesia, Jokowi Pastikan Ketersediaan Vaksin Sebanyak 329,5 Juta Dosis

Jokowi pastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia sebanyak 329,5 juta dosis
Jokowi pastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia sebanyak 329,5 juta dosis /Youtube/Sekretariat Negara. Youtube/Sekretariat Negara.


PIKIRAN RAKYAT
- Presiden Joko Widodo memastikan ketersediaan 329,5 juta dosis vaksin Covid-19 yang tersedia yang bersumber dari berbagai produsen.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas membahas penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana Negara, Rabu, 6 Januari 2021.

Jokowi menjelaskan jutaan dosis vaksin itu terbagi dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca hingga Pfizer. Selain itu ada juga vaksin dari COVAX GAVI.

Baca Juga: Bukan China, Amerika Ungkap Kemungkinan Negara yang Jadi Dalang Peretasan Besar-besaran

"Juga perlu saya sampaikan mengenai jumlah dosis vaksin yang telah kita pesan, yang 'firm order' dari Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta (dosis), kemudian dari Novavax 50 juta, dari Covax GAVI 54 juta, AstraZeneca 50 juta, dari Pfizer 50 juta vaksin artinya jumlah total yang 'firm order' 329,5 juta vaksin," kata Presiden Joko Widodo, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Sebagai perbandingan jumlah vaksin tersebut lebih banyak dibanding total penduduk Indonesia. Berdasarkan Data Kependudukan Semester I Tahun 2020, jumlah total penduduk Indonesia per tanggal 30 Juni sebesar 268.583.016 jiwa.

Sebelumnya, sebanyak 3 juta dosis vaksin Covid-19 buatan pabrikan Sinovac China telah tiba di Indonesia.

Baca Juga: Jelang Pensiun, Terungkap Isi Surat Permohonan Kapolri Idham Azis pada Presiden Joko Widodo

Vaksin tersebut tiba dalam 2 kloter yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020 dan telah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Sementara, Novavax, pabrikan vaksin dari Amerika Serikat-Kanada, selanjutnya AstraZeneca merupakan produsen dari Inggris dan Pfizer adalah vaksin dari perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat