kievskiy.org

Dilema Pandemi Covid-19, Sampah APD Bahan Plastik Kini Penuhi Sungai, Pantai, dan Laut

Ilustrasi sampah di pantai.
Ilustrasi sampah di pantai. /Antara Foto/Ahmad Subaidi

PIKIRAN RAKYAT - Penggunaan APD berbahan plastik dan pandemi Covid-19 tidak dapat terpisahkan satu sama lain.

Sejumlah kenormalan baru telah dihadapi di seluruh sektor semenjak pagebluk ini menyelimuti bumi. Sebut saja pendidikan, aktivitas sosial, sampai teknologi.

Tampaknya, terdapat tatanan baru pula dalam persoalan pengelolaan sampah. Berikut ulasan lengkap akademisi mengenai maraknya sampah APD di perairan Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga: Digugat Rp3 Miliar, Koswara Tetap Maafkan Anak Kandungnya: Bapak Sayang Semuanya

Pandemi COVID-19 mengharuskan kita melindungi diri dan orang lain dari virus SARS-CoV-2, salah satunya dengan menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut.
Namun, alat pelindung diri (APD) yang terbuat dari plastik tidak jarang berakhir di pantai dan laut.

Tim kami, terdiri dari para peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Terbuka dan Institut Pertanian Bogor (IPB), melakukan monitoring sampah alat pelindung diri di muara Sungai Marunda dan Cilincing menuju Teluk Jakarta pada Maret-April 2020, masa-masa awal pandemi.

Kami menemukan bahwa terdapat peningkatan jumlah sampah di muara sungai yang menuju ke Teluk Jakarta sampai sebesar 5%, namun ada penurunan berat sebesar 23-28%, dibandingkan penelitian tahun 2016.

Baca Juga: Buntut Penyerangan Mapolsek Popayato Barat, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Hal ini mengisyaratkan adanya peningkatan sampah yang terbuat dari bahan yang ringan, seperti plastik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat