kievskiy.org

Aksi Terorisme Kian Masif, Kepala BNPT Ungkap Ada Ribuan Orang Bersedia ke Irak

Potret terduga teroris, Zulkarnaen dibawa Tim Densus 88 Antiteror dari Lampung.*
Potret terduga teroris, Zulkarnaen dibawa Tim Densus 88 Antiteror dari Lampung.* /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc

PIKIRAN RAKYAT - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berharap tidak ada lagi masyarakat, khususnya generasi muda yang terlibat tindak terorisme maupun terpengaruh paham radikalisme ekstrimisme.

Seperti halnya kasus terduga teroris yang berasal dari Makassar dan Gorontalo, 26 terduga teroris ini dijemput Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri pada 4, Februari 2021 untuk kemudian ditahan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Terduga teroris itu dilaporkan telah mempersiapkan diri, untuk melancarkan aksinya dengan beberapa persiapan khusus. Mulai dari bela diri, memanah, melempar pisau, menembak, dan sampai telah menyiapkan 'pengantin' atau calon pelaku bom bunuh diri.

Baca Juga: Ada Plat Nomor Mobil Khusus Dijual Rp26 Miliar, Berminat?

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021, mengatakan tidak ingin ada lagi orang yang berangkat ke Irak dan Suriah, kemudian dipenjara karena urusan terorisme. Maupun anak-anak Indonesia yang jadi pelaku bom bunuh diri.

Hal tersebut disampaikan saat webinar Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN-PE).

Boy juga menyebutkan bahwa berdasarkan fakta ada sekitar 2.000 orang yang telah ditangkap, dikarenakan melanggar hukum terkait tindak pidana terorisme setidaknya dalam kurun 20 tahun terakhir.

Baca Juga: Aston Villa vs Arsenal di Liga Inggris, Peta Kekuatan Kedua Tim

“Mereka setuju dengan apa yang dikatakan konten narasi radikalisme. Bahkan, sampai ada 1.250 orang bersedia berangkat ke Irak,” kata Boy, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat