kievskiy.org

Kudeta Timbulkan Unjuk Rasa, MUI Minta Militer Myanmar Berikan Kepastian Perlindungan untuk Rohingya

Ilustrasi kantor MUI./
Ilustrasi kantor MUI./ /PMJ News PMJ News

PIKIRAN RAKYAT - Hampir satu pekan militer Myanmar mengambil alih kekuasaan sipil secara paksa atau kudeta.

Aksi kudeta mendapatkan kecaman dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat.

Tak hanya dari luar, aksi kudeta oleh militer tersebut mendapatkan protes dari warga Myanmar sendiri.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Dikudeta Militer, AICHR Desak Myanmar Patuhi Prinsip Demokrasi ASEAN

Aksi kudeta dikhawatirkan akan membuat kaum etnis muslim Rohingya di negara tersebut kian menderita.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog menyusul terjadinya kudeta terhadap pemimpin negara Aung San Suu Kyi.

"MUI mengharapkan dialog yang disarankan Pemerintah RI dilaksanakan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Myanmar, termasuk masyarakat Muslim di sana, di antaranya Muslim Rohingya yang selama ini mengalami diskriminasi, pembunuhan dan pengusiran paksa," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Kondisi Politik Kian Memprihatinkan Pascakudeta, Indonesia-Malaysia Nilai Myanmar Alami Kemunduran Demokrasi

Menurut Sudarnoto, MUI meminta agar penguasa di Myanmar melaksanakan resolusi PBB yang menyerukan kepada Pemerintah di negara itu untuk melindungi semua kelompok minoritas, termasuk minoritas Muslim di negeri itu.

"Memastikan pengadilan terhadap para pelaku pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim Rohingya," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat