PIKIRAN RAKYAT - Ardian Perdana Putra, Humas Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung Pengurus Daerah Jakarta (IA ITB Jakarta) akhirnya angkat suara mengenai pelaporan kasus pencatutan nama oleh Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB).
Ia membenarkan upaya kolektif untuk mengatasi kasus pencatutan nama alumni ITB oleh GAR ITB. Menurut Ardian, langkah itu diinisiasi oleh dirinya lantaran pengurus pusat IA ITB tak banyak merespon masalah GAR ITB.
"Memang dasarnya itu inisiatif pribadi, tetapi dalam kapasitas saya juga sebagai Humas IA ITB Jakarta," tutur Ardian saat dihubungi tim Pikiran-Rakyat.com pada Senin 15 Februari 2021.
Ardian menyebut pengurus pusat IA ITB selama ini sama sekali tidak memberikan tanggapan terhadap tindak-tanduk GAR ITB.
Baca Juga: Chelsea vs Newcastle, Timo Werner Akhiri 1.000 Menit Tanpa Gol di Liga Inggris
Baca Juga: Ramalan Zodiak 16 Februari 2021: Capricorn, Aquarius dan Pisces, Waspada Orang Ketiga dalam Hubungan
"Bisa dibilang seperti ada pembiaran dan enggak ada pihak yang merespon waktu itu," ujar Ardian menjelaskan.
"Jadi, saya merasa teman-teman alumni yang namanya dicatut ini, mereka punya hak untuk bersuara. Dan saat itu bisa dibilang masih sporadis," kata Humas IA ITB Jakarta.
Menurut Ardian, masalah pencatutan nama oleh GAR ITB itu memang jadi isu penting di kalangan alumni ITB. Beberapa komunitas bahkan aktif terlibat dalam proses pelaporan GAR ITB karena resah melihat anggotanya menjadi korban pencatutan nama.