PIKIRAN RAKYAT - Gerakan Antiradikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) masih menjadi sorotan. Kelompok ini menyebut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dan pendiri Wardah, Nurhayati Subakat sebagai tokoh radikalisme.
Tudingan GAR ITB menuai kecaman dari berbagai sisi, termasuk tokoh-tokoh nasional dan ormas-ormas Islam di seluruh Indonesia. Bahkan, para alumni ITB yang namanya dicatut oleh GAR ITB mengaku tidak setuju dengan pernyataan itu.
Salah satu alumni ITB yang mengaku namanya dicatut oleh GAR ITB ialah Muhammad Abdu Munif. Ia merupakan alumni Geodesi ITB angkatan 1987 yang juga Ketua Pengurus Daerah Ikatan Alumni ITB (Pengda IA ITB) Jakarta.
Abdu Munif menuliskan surat klarifikasi langsung kepada koordinator atau penanggung jawab GAR ITB.
Baca Juga: Ribuan Nakes di Karawang Mangkir dari Undangan Vaksinasi Covid-19
Baca Juga: Survei: Risma Kedua, Anies Baswedan Teratas di Bursa Pilkada Jakarta
Dalam surat tersebut, Abdu Munif meminta pihak GAR ITB untuk menghapus namanya dari semua rilis yang telah disebarkan ke publik.
Ia mengaku pernah mendukung tuntutan GAR ITB terkait posisi Din Syamsuddin di Majelis Wali Amanat (MWA) ITB. Namun, bukan karena tudingan radikalisme.
"Persetujuan saya didasarkan pada penilaian pribadi bahwa Prof. Dr..H.M. Sirajuddin Syamsudin, MA., Ph.D merupakan sosok yang kurang tepat berada dalam jajaran MWA ITB," kata Abdu Munif dalam surat itu.