kievskiy.org

Ingatkan Bahaya Turunnya Indeks Demokrasi Indonesia, Fahri Hamzah: Otoritarian atau Anarki?

Ilustrasi Demonstrasi mahasiswa tolak omnibus law.
Ilustrasi Demonstrasi mahasiswa tolak omnibus law. /Pikiran-Rakyat.com/Ahmad Rayadie

PIKIRAN RAKYAT - Fahri Hamzah, politisi Partai Gelora mengingatkan pemerintah untuk tidak merasa aman dengan turunnya indeks demokrasi Indonesia.

Penurunan indeks demokrasi Indonesia terlihat jelas dari keluhan para aktivis dan politisi oposisi beberapa waktu yang lalu. Mereka mengaku takut untuk melontarkan kritik karena selalu dibayang-bayangi oleh Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan buzzer.

Menurut Fahri, Indonesia bisa terjerumus ke salah satu dari dua masalah yang akut jika pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak segera memperbaiki infrastruktur dan tradisi kritik-mengkritik di Indonesia.

"Di ujung ini, kalau turunnya demokrasi, di ujung ini ada dua bahayanya," kata Fahri Hamzah dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanla YouTube Karni Ilyas Club pada Selasa 16 Februari 2021.

Baca Juga: Laporkan 9 Tahun Terima KDRT dari Suami, Nindy Ayunda: Bongkahan Es Itu Akhirnya Pecah

Baca Juga: Honda CBR600RR Meluncur di Indonesia, Harga Setara Satu Unit Pajero Sport

Pertama ialah otoritarianisme alias pemerintahan diktator seperti masa Orde Baru, ketika Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto.

"Kalau pemerintah tidak paham bahwa kebebasan itu adalah hak seluruh masyarakat, hak umat manusia maka negara akan menjadi otoriter," tutur Fahri.

"Dia akan mengambil seluruh hak rakyat dalam satu pengendalian," kata dia menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat