kievskiy.org

Ingin Regenerasi Keilmuan Seimbang, Imam Besar Istiqlal: Kita Buka Pengkaderan Ulama Perempuan

Ilustrasi wanita berjilbab.
Ilustrasi wanita berjilbab. /Anna Tarazevich/Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Sebagaimana kemarin dalam rangka Milad Ke-43 Masjid Istiqlal, Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin mengatakan pihaknya menginisasi estafet keilmuan ulama besar Indonesia melalui Majelis Mudzakarah Masjid Istiqlal (M3I).

Nasaruddin juga menyebutkan sejumlah ulama Indonesia dengan kapasitas keilmuan yang tinggi telah banyak yang wafat. Sementara itu, estafet dan regenerasi keilmuan mereka belum berlanjut, bahkan cenderung terancam terputus.

“Sudah saatnya kita ada 'takhassus' pengkaderan ulama agar ada ulama dengan kapasitas seperti para pendahulu,” kata Nasaruddin lewat saluran daring yang dipantau dari Jakarta, Senin, 22 Februari 2021.

Ia juga mengatakan bahwa Masjid Istiqlal tidak ingin estafet keilmuan para ulama itu berhenti tanpa ada pengganti. Maka dari itu mantan ia ingin Masjid istiqlal menjadi sarana keberlanjutan tumbuhnya ulama perempuan.

Baca Juga: Setuju Perubahan di UU ITE, Azis Syamsuddin: Masukan Revisi dalam Prolegnas 2021

Baca Juga: Empat IRT Lempar Batu ke Pabrik Rokok, Mabes Polri: 9 Kali Mediasi Gagal

Wakil Menteri Agama itu juga menyebut bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara akan mengarusutamakan bertumbuhnya ulama perempuan yang mengkaji Al Quran dan Hadits.

“Kita buka pengkaderan ulama perempuan. Mungkin ini pertama di dunia. Ulama perempuan akan mengkaji Al Quran dan Hadits dalam perspektif kesetaraan gender,” kata Nasaruddin.

Dalam kesempatan malam peringatan Milad Masjid Istiqlal tersebut, Nasaruddin mengatakan umat Islam saat ini menunggu semakin tumbuhnya kajian gender dari perspektif ulama perempuan melalui pendekatan Quran dan Hadits.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat