kievskiy.org

BPOM Diminta Jangan Persulit Perizinan Vaksin Nusantara

Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 /humas Setkab/Oji

PIKIRAN RAKYAT - Vaksin Nusantara terus menjadi sorotan. Vaksin yang diprakasai oleh mantan Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto tersebut saat ini masih terus dikembangkan.

Namun meski belum selesai, pengembangan vaksin Covid-19 pertama di dunia yang menggunakan sel dendritik menimbulkan polemik.

Hal ini pun turut disorot Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamudin. Ia meminta kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), untuk segera memberikan izin terhadap Vaksin Nusantara.

Dengan begitu, pemerintah tidak perlu lagi mengimport vaksin Covid-19 dari luar negeri.

Baca Juga: PN Jakarta Pusat Terima Gugatan Partai Demokrat atas Jhoni Allen dan Darmizal

Baca Juga: Ditunjuk Gugat Jhoni Allen Cs, BW: Kalau Enggak Punya Adab, Tak Pantas Menduduki Jabatan

Ia menegaskan, BPOM harus mensegerakan proses uji klinis tahap ke II terhadap Vaksin Nusantara. Mengingat, pada proses uji klinis tahap pertama, 30 relawan tidak mengalami efek samping saat di erikan vaksin tersebut.

"Ini saya rasa ada kelambanan dari pihak BPOM, jadi seakan mempersulit izin Vaksin Nusantara. Harusnya proses uji klinis tahap ke II, sudah harus dimulai. Berkaca dari tahap pertama, yang saya rasa berjalan sukses," tegas Sultan dalam keterangan tertulisnya kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 12 Maret 2021.

Mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini mencontohkan, sikap BPOM terhadap Vaksin AstraZeneca yang baru tiba di tanah air. Vaksin asal negara Inggris tersebut, langsung diberikan izin edar. Hal itu berbanding terbalik dengan Vaksin Sinovac yang harus melalui uji klinis terlebih dahulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat