PIKIRAN RAKYAT - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberikan komentarnya terkait kisruh kudeta Partai Demokrat setelah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Tanpa menyebutkan nama Moeldoko, Gatot mengatakan dirinya susah menduga yang bersangkutan melakukan tindakan di KLB Sumut pada 5 Maret lalu.
Gatot menegaskan dirinya tak ingin mencampuri sisi politik dari KLB Demokrat.
"Tapi pada kesempatan ini saya ingin menggarisbawahi, bahwa apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit," kata Gatot dalam akun Instagramnya, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com, Selasa, 16 Maret 2021.
Baca Juga: Luncurkan #PesanDariRumah, Gojek Dorong Perubahan Perilaku Mitra Taat Protokol Kesehatan
Baca Juga: Tinjau Proyek Besar di Bandung, Raffi Ahmad Justru Diangkut Petugas: Aku Ditangkap Satpol PP, Aduh!
"Apa yang ia lakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral dan kehormatan prajurit TNI. Ingat ini, kekhususan hanya beliau," ucapnya.
Menurut Gatot, ini penting karena jika tidak dilakukan seperti apa jadinya etika dan moral dan kehormatan prajurit selama ini.
"Mengapa ini penting saya sampaikan, yang utama adalah saya mencegah terjadinya karena nila setitik rusak susu sebelanga," kata Moeldoko.
Dia mengingatkan kondisi moral TNI menjadi terdegradasi karena tindakan seorang mantan panglima TNI.