PIKIRAN RAKYAT - Dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono didampingi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah kemarin di Pelabuhan Perikanan Teluk Awang, Lombok Tengah, menegaskan kata perang terhadap aksi penyelundupan ekspor benur.
Trenggono menegaskan, tegak pada komitmennya untuk tetap perangi segala bentuk penyelundupan ekspor benih lobster atau benur.
Menteri KP juga mengajak para penangkap untuk tidak menjual benur kepada oknum-oknum yang terlibat dalam perdagangan ilegal.
“Benur kekayaan bangsa ini. Kalau ada yang mau ekspor benur untuk memperkaya orang luar negeri, saya lawan. Tapi kalau untuk budi daya di sini, saya dukung sampai mati,” kata Trenggono.
Baca Juga: Jhoni Allen Gugat 3 Petinggi Kubu AHY, Kuasa Hukum Demokrat: Tindakannya Prematur
Selain itu, ia meminta petani penangkap benur di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tidak menjual atau mengekspor hasil tangkapannya dalam bentuk bibit.
Akan tetapi ia meminta untuk sebisa mungkin dibudidayakan terlebih dahulu menjadi lobster, sehingga memberikan nilai tambah ekonomi yang jauh lebih besar.
“Saya minta para petani bersabar dan tidak mengekspor hasil tangkapannya dalam benur atau bibit. Tetapi dibudidayakan terlebih dahulu menjadi lobster sehingga memberikan nilai tambah ekonomi yang jauh lebih besar,” katanya.