PIKIRAN RAKYAT - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa para terduga teroris yang diamankan pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar telah berbaiat di markas Front Pembela Islam (FPI).
Dia menuturkan, terungkapnya hal tersebut berdasarkan hasil identifikasi terhadap empat terduga teroris yang diamankan pihak Densus 88 yakni isinial AS, SAS, M dan AN.
"Hasil interogasi dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap satu AS alias EKA alias AR, dimana perannya adalah ikut dalam perencanaan, mengikuti kejadian di Villa Mutiara, kemudian telah berbaiat di markas FPI yang merupakan markas organisasi yang sekarang sudah terlarang," kata Ramadhan di Mabes Polri, Selasa 30 Maret 2021.
Baca Juga: Barito vs Persikabo, Hasil Imbang Bawa Laskar Antasari Lolos ke Perempat Final Piala Menpora 2021
Baca Juga: Siap-Siap Sekolah Tatap Muka, Simak Panduan SKB 4 Menteri
Adapun pembaiatan itu sendiri kata Ramadhan dipimpin oleh seorang ustaz berama Basri. Meski begitu ia tak menjelaskan dimana markas FPI yang dimaksud.
"Kemudian ditangkap juga SAS yang juga sama, tahu betul tentang perencanaan yang akan dilakukan oleh saudara L dan YSF (pelaku pengeboman gereja) tersebut. Juga bersama-sama mengikuti kajian di Villa Mutiara dan mengikuti idat (latihan-latihan)," tuturnya.
Kemudian lanjut Ramadhan, dari tersangka R alias M diketahui bahwa ia sempat melakukan survei kelokasi peledakan bom gereja bersama pelaku bom bunuh diri L dan YSF.
Baca Juga: Jadi Pusat Perawatan Pesawat TNI/Polri, Bandara Kertajati Tetap Melayani Penerbangan Komersial