kievskiy.org

BNPT Gandeng Yayasan Maksimalkan Deradikalisasi Narapidana dan Simpatisan Teroris

Pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggalakkan program deradikalisasi.
Pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggalakkan program deradikalisasi. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong program deradikalisasi bagi narapidana dan simpatisan terorisme di Makassar, Sulawesi Selatan.

Rencana tersebut dilakukan buntut dari adanya aksi, ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makasar pada Minggu 29 Maret 2021.

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan, dalam program deradikalisasi ini pihaknya menggandeng yayasan yang mewadahi narapidana dan simpatisan terorisme.

"Ini bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpapar dengan paham radikalisme, yang menjadi sasarannya yakni para teroris yang ada di dalam lapas maupun di luar lapas," kata Irfan kepada Pikiran-Rakyat.com, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Meroket, Disperindag Garut Berharap Ada yang Mau Bangun Pabrik Pakan Ayam

Baca Juga: Zaskia Sungkar Melahirkan Anak Pertama, Tangisan Bayi Terdengar saat Irwansyah Azani Buah Hatinya

Program deradikalisasi ini sendiri kata dia, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 dimana ada beberapa tahapan khusus di dalam lapas seperti identifikasi, rehabilitasi, reedukasi, dan reintegrasi.

Sedangkan, upaya pencegahan yang ada di luar lapas dilakukan dengan identifikasi, pembinaan keagamaan, wawasan kebangsaan, dan kewirausahaan.

"Dalam program deradikalisasi, ada dua program yang menarik, baik di dalam lapas maupun di luar lapas. Di dalam lapas yaitu reintegrasi untuk mereka yang keluar, kemudian di luar lapas itu kewirausahaan," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat