kievskiy.org

Sekelompok Orang Anggap Terorisme di Makassar dan Mabes Polri Rekayasa, Lemkapi: Ngawur

Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis 1 April 2021.
Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis 1 April 2021. /Antara Foto/Aprillio Akbar ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Lemkapi mengecam anggapan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri adalah hasil rekayasa.

Sebelumnya, bom bunuh diri terjadi di depan gerbang Gereja Katedral Hati Yesus Maha Kudus, Kota Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021.

Kejadian itu menyebabkan dua pelaku teror tewas di tempat, sementara 19 orang luka-luka.

Beberapa hari kemudian, aksi penyerangan di halaman Mabes Polri, Jakarta, terjadi pada Rabu, 31 Maret 2021.

Baca Juga: Seluruh Kerugian Korban Peretasan ATM Bakal Diganti, BRI Jamin Keamanan Simpanan Nasabah

Baca Juga: Hadapi Real Madrid di Liga Champions, Juergen Klopp: Tak Ada Hubungan dengan Masa Lalu

Pelaku yang diyakini beraksi seorang diri (lone wolf) tersebut pun tewas tertembak di lokasi kejadian.

Sekelompok orang pun menganggap bahwa bom bunuh diri dan penyerangan di Mabes Polri hanyalah hasil rekayasa.

Menanggapi hal itu, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengecam sekelompok orang yang menanggap aksi terorisme yang terjadi merupakan hasil rekayasa tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat