PIKIRAN RAKYAT - Pelanggan di Papua meminta kompensasi kepada Telkomsel akibat gangguan yang dialami.
Pada 30 April 2021, kabel optik bawah laut Sarmi-Biak dilaporkan putus.
Akibatnya, sinyal yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dan kebutuhan lainnya terganggu.
Apalagi, pada saat ini kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online untuk menekan penyebaran Covid-19.
Putusnya kabel optik tersebut cukup mempersulit pelanggan di Papua untuk melakukan aktivitas yang diharuskan secara daring.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, pelanggan yang mengalami gangguan meminta pihak Telkomsel untuk memberikan kompensasi kepada mereka.
"Kami berharap adanya kompensasi akibat gangguan telekomunikasi yang masih berlangsung hingga kini. Karena sejak dinyatakan terjadinya kabel optik putus, saya sudah tidak bisa lagi secara maksimal menggunakan saluran telekomunikasi, termasuk mengirim dan menerima email," kata Martha.
Putusnya kabel optik tersebut membuat pelanggan yang berada di Papua hanya bisa telepon dan mengirim pesan singkat.