PIKIRAN RAKYAT – Penyidik senior KPK Novel Baswedan menilai 75 pegawai yang kritis dinyatakan tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) adalah kesimpulan yang sembrono.
Hal itu disampaikan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Selasa, 11 Mei 2021.
“Menyatakan tidak lulus TWK terhadap 75 pegawai KPK yang kritis adalah kesimpulan yang sembrono dan sulit untuk dipahami sebagai kepentingan negara,” kata Novel Baswedan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 12 Mei 2021.
Dia pun menegaskan bahwa tes TWK bukan seperti tes masuk seleksi tertentu yang bisa dipandang sebagai standar baku.
“Terlebih, ternyata pertanyaan-pertanyaan dalam tes TWK banyak yang bermasalah,” ucap Novel Baswedan.
Hal itu adalah karena, TWK digunakan untuk menyeleksi pegawai KPK yang telah berbuat nyata bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Melawan musuh negara yang bernama korupsi, bukan baru hanya berwawasan saja,” ujar Novel Baswedan.
Disebut sebagai salah satu dari 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK, dia mengatakan masih mengingat apa saja pertanyaan dalam tes tersebut.