kievskiy.org

Fadli Zon Sindir Jokowi Soal Vaksin Gotong Royong Bisa Tumbuhkan Ekonomi 7 Persen: Kasihan Presiden

Vaksin Covid-19. Proses Vaksinasi Gotong Royong ini bisa dilakukan mulai dari pengadaan vaksin, pendataan peserta, pembiayaan, hingga proses pelaksanaannya.
Vaksin Covid-19. Proses Vaksinasi Gotong Royong ini bisa dilakukan mulai dari pengadaan vaksin, pendataan peserta, pembiayaan, hingga proses pelaksanaannya. /Pixabay/Ali Raza

PIKIRAN RAKYAT - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon meragukan soal adanya vaksin gotong royong yang dinyatakan Presiden Jokowi bisa menumbukan ekonomi hingga 7 persen.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan bila dirinya optimis program vaksin gotong royong yang diinisiasi Kadin akan memulihkan perekonomian.

Dalam keterangannya, Jokowi meyakini dengan program vaksin gotong royong ekonomi nasional dapat bertahap tumbuh di angka 7 persen pada kuartal II tahun 2021 ini.

Pernyataan Jokowi ini disampaikan usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 gotong royong untuk pekerja yang digelar, Selasa 18 Mei 2021, di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Niat Hancurkan Fasilitas Hamas tapi Malah Tewaskan 42 Warga Palestina, Israel Sebut Tidak Sengaja

"Vaksinasi ini juga kita harapkan bisa memulihkan ekonomi kita. Dengan kerja keras kita semuanya, kita berharap kuartal yang kedua 2021 bulan April, Mei, dan Juni ini, (pertumbuhan ekonomi) kita sesuai dengan target," kata Jokowi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Sekretaris Kabinet.

"Yaitu kurang lebih tujuh persen bisa kita capai, karena produksi di semua lini perusahaan, unit usaha semuanya bisa bergerak normal kembali," katanya menambahkan.

Lebih lanjut, Jokowi menilai melalui program vaksinasi yang digulirkan pemerintah kepada masyarakat yang dilengkapi dengan program vaksinasi gotong royong cakupan vaksinasi dapat mencapai 70 juta penduduk pada bulan Agustus - September mendatang.

Melalui akun Twitter pribadinya yang di unggah, Selasa 18 Mei 2021, Fadli Zon pun menyindir pernyataan itu dan mengajak para ahli ekonomi menyampaikan pandangannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat