kievskiy.org

Haedar Nashir Ingatkan 3 Landasan Alasan Indonesia Bela Palestina

Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan pada Jumat, 21 Mei 2021.
Warga Palestina merayakan di jalan-jalan setelah gencatan senjata, di Jalur Gaza selatan pada Jumat, 21 Mei 2021. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT – Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dukungan Indonesia terhadap Palestina memiliki tiga landasan pokok, yaitu amanat Konstitusi, hutang sejarah, dan solidaritas negara dunia.

Amanat Konstitusi termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: 'Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan'.

Selain itu, tujuan nasional Indonesia juga termaktub dalam potongan kalimat pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi: 'Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial'.

Dalam catatan sejarah, Palestina merupakan salah satu negara paling awal yang memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Singgung Masalah Tabungan, Ivan Gunawan ke Ayu Ting Ting: Aku Belum Bisa Milikimu

Faktor-faktor inilah yang membuat dukungan Indonesia terhadap Palestina adalah keniscayaan.

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku heran terhadap elit bangsa yang alih-alih mentaati perintah konstitusi, justru malah condong mendukung Israel dan mengajak warga bangsa bersikap pasif terhadap Palestina.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya perlu memberikan pencerahan kepada para elit bangsa dan warga bangsa yang masih memandang bahwa bela Palestina adalah bentuk primordialisme.

“Dalam konteks ini kita mengutuk sekeras-kerasnya Israel dan siapapun kekuatan yang terus mengawetkan agresi dan nafsu kolonialisme. Saya pikir perlu dicerahkan para elit bangsa dan warga bangsa yang masih memandang bahwa bela Palestina adalah bentuk primordialisme atau mengekspor berbagai perilaku Keislaman yang huru-hara di Timur Tengah ke Indonesia,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat