PIKIRAN RAKYAT – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Tahun Ajaran Baru 2021/2022.
Menurutnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan pilihan yang paling efektif disebabkan masih adanya ketimpangan dalam hal kesiapan infrastruktur dan jaringan IT.
Tidak saja kesiapan infrastruktur dan jaringan IT, tetapi kesiapan silabus dan kurikulum darurat, kesiapan dan budaya, serta literasi digital guru dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh selama pandemi Covid-19.
“Kita harus akui ternyata untuk saat ini opsi Pembelajaran Tatap Muka di kelas masih menjadi pilihan yang paling efektif,” katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NU Online, Kamis, 3 Juni 2021.
Oleh karena itu, Menag turut mengungkapkan banyak pendidikan yang dilakukan lembaga Internasional yang menunjukkan kekhawatiran terjadinya krisis pembelajaran akibat pelaksanaan pembelajaran daring dengan masih banyaknya kendala dan hambatan yang dihadapi.
Menag Gus Yaqut menyebutkan bahwa akibat pandemi satuan pendidikan harus ditutup dan lebih dari 10 juta siswa di bawah binaan Kementerian Agama terpaksa melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan segala keterbatasan.
Dengan panduan yang dapat diunduh di laman resmi bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id dan spab.kemdikbud.go.id, ia berharap bisa mendorong pembelajaran guna mengantisipasi dampak negatif dari learning loss.
Baca Juga: Cek Jadwal Gaji ke-13 ASN, PNS, Pensiunan, TNI, Polri, dan PPPK
Fenomena learning loss merupakan suatu kondisi peserta didik yang malas untuk belajar dan cenderung melupakan sekolahnya.