kievskiy.org

Giri Suprapdiono Ungkap 51 Pegawai Tak Lolos TWK KPK Diperlakukan Lebih Buruk dari Teroris

Giri Suprapdiono membeberkan berbagai kejanggalan dalam TWK KPK.
Giri Suprapdiono membeberkan berbagai kejanggalan dalam TWK KPK. /Kolase foto Ketua KPK Firli Bahuri dan Giri Suprapdiono.

PIKIRAN RAKYAT - Giri Suprapdiono, salah satu pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK, mengungkap bagaimana perlakukan terhadap mereka yang tak lolos TWK lebih buruk dibandingkan perlakuan terhadap teroris.

TWK merupakan syarat dari proses alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) sesuai amanat dalam UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.

Meski begitu, publik banyak menilai TWK adalah alat untuk menyingkirkan pegawai-pegawai berintegritas yang memiliki rekam jejak dalam membongkar kasus-kasus besar.

Tudingan itu disanggah Ketua KPK Firli Bahuri yang menyatakan tak pernah ada niat untuk menyingkirkan pegawai tertentu di KPK.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Umi Pipik Nangis Dengar Curhat Putranya hingga Kalina Octaranny Soal Sifat Vicky Prasetyo

Ada 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos TWK KPK, sebanyak 24 di antaranya kemudian diberi kesempatan lagi dengan mendapat pembinaan sementara 51 yang lain dinilai sudah 'merah' sehingga tak mungkin lagi dibina.

"Bayangkan Pak Sujanarko (salah satu dari 51 pegawai) yang tinggal seminggu pensiun pun, dinyatakan merah tidak bisa dibina," ujar Giri Suprapdiono dikutip Pikiran-rakyat.com dari video yang diunggah kanal Youtube Jakartanicus pada 4 Juni 2021.

"Orang-orang kayak saya mengajar antikorupsi selama 16 tahun, dicap tidak bisa dibina. Teroris saja bisa dibina. Anggota DPR Asrul Sani mengatakan, teroris oleh BNPT, oleh Densus pun masih bisa dibina," tuturnya lagi.

Baca Juga: Longsor di Jalur Rel Ganda Bogor-Sukabumi Timpa Rumah Warga, 1 Terluka

"Sementara kita yang hanya tes beberapa jam, ditanya sesuatu yang kontroversial, kemudian dinyatakan harus keluar dari lembaga."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat