PIKIRAN RAKYAT - Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) dikenal sebagai tes pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat, untuk memastikan apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak.
Lebih lanjut, tes PCR juga guna memastikan hasil dari rapid test Covid-19. Namun, anjuran tersebut rupanya memunculkan kesalahpahaman.
Apalagi banyak yang mengaku terkejut setelah dinyatakan positif corona, padahal rutin melakukan tes PCR Covid-19.
Namun, nyatanya tes PCR bukan rujukan pasien corona atau penderita Covid-19 dinyatakan sembuh. Hal ini disampaikan Indra Frenos, seorang dokter yang juga pesulap.
Baca Juga: Miris, RS di Bandung Tak Izinkan Nakes Pakai Masker dan APD Saat Tangani Pasien Covid-19
Ia menjelaskan, pihak yang menyebut bahwa seseorang dinyatakan positif corona setelah mengikuti tes PCR Covid-19 adalah CDC (Centre of Diseases Control).
Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram Indra Frenos @doktermutan, CDC juga menyatakan kesembuh pasien corona bukan ditentukan oleh tes PCR Covid-19.
Indra Frenos atau dikenal 'Dokter Mutan' itu, menyampaikan Pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) revisi kelima tentang Covid-19 juga menyatakan hal serupa.
Dengan begitu, tes PCR ini tidak lagi menjadi rujukan orang sembuh dari Covid-19. Untuk itu, Indra menyebut jika ada saudara ataupun rekan kerja yang terpapar Covid-19 tidak ditanya apakah hasil PCR sudah negatif, karena itu bukan rujukan seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19.