PIKIRAN RAKYAT - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyoroti adanya dinamika perbedaan pandangan antara rakyat dengan negara saat ini.
Fahri Hamzah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu memberi pesan kepada negara salah satunya dalam hal dialog dengan rakyatnya.
Sebagai informasi, berbagai kekisruhan muncul setelah keputusan menerapkan PPKM Darurat untuk menekan kasus Covid-19 diumumkan Presiden Jokowi Kamis, 1 Juli 2021, lalu.
Mulai dari pro-kontra penutupan tempat ibadah, lalu soal cara aparat melakukan penutupan ruas jalan hingga kedatangan TKA China menjadi pembahasan selama PPKM Darurat ini bergulir.
Baca Juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Menag Gus Yaqut Minta Masyarakat Beribadah di Rumah
Kebijakan PPKM Darurat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini seperti diketahui mulai berlaku 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 nanti.
Di satu sisi, meski PPKM Darurat ini telah berjalan memasuki pekan pertama tetapi kasus harian baru dan kematian akibat infeksi Covid-19 di Indonesia justru semakin mengganas.
“Warga negara berkutat dengan ide-ide kecilnya; ibat, masker, jarak, bersih, imunitas, sehat, kerja, makan, sekolah, dan lain-lain,” cuit Fahri Hamzah melalui akun Twitter-nya @Fahrihamzah, Sabtu, 10 Juli 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com.
“Negara berkutat dengan ide-ide besarnya; strategi, kebijakan, institusi, kordinasi, persatuan, kebangkitan, solidaritas, dan lain-lain. Begitulah seharusnya. #GS2021,” sambungnya. Di tengah 2 isu itulah negara harus mengembangkan dialog yang sehat dengan rakyat,” tulis Fahri Hamzah dalam cuitannya yang lain.