kievskiy.org

Pengakuan Pembuat Surat PCR Palsu, Banyak Pekerja Pesan Hasil Tes Positif demi WFH

Polisi dalam konferensi pers sindikat surat PCR palsu di Jakarta.
Polisi dalam konferensi pers sindikat surat PCR palsu di Jakarta. /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT - Polda Metro Jaya menangkap para pelaku pembuatan surat Polymerase Chain Reaction (PCR) dan antigen palsu.

Menariknya para pemesan surat palsu tersebut tidak hanya memesan surat dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19, melainkan ada juga yang meminta agar surat tersebut menyatakan positif Covid-19.

"Jadi bukan memesan surat yang negatif saja, tapi juga ada yang memesan untuk positif Covid-19," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Selasa 13 Juli 2021.

Yusri menerangkan, bahwa pemesanan surat PCR atau antigen itu biasa digunakan untuk melakukan perjalanan seperti naik pesawat, maupun kereta api sebagaimana sesuai ketentuan pemerintah. 

 Baca Juga: Kakek Penjual Mainan Diminta Tak Jualan Saat PPKM Darurat, Polisi Beri Rp5 Juta dan Sepeda

Akan tetapi para pemesan juga sengaja ada yang memesan surat PCR atau antigen yang menyatakan dirinya positif Covid-19 palsu agar dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Biasa yang minta surat positif (Covid-19) yang tidak mau bekerja di kantor sehingga ada alasan untuk tidak masuk kantor," tuturnya.

Para pelaku biasa menjual surat palsu tersebut dengan harga bervariasi mulai dari Rp160.000 hingga Rp180.000 sesuai pesanan surat yang dimaui pemesan. 

 Baca Juga: Sebut dr. Lois Owien Bisa Dijerat Pasal Hoaks, Muannas Alaidid: Polisi Bisa Menahan

Mereka biasanya menjual surat palsu tersebut dengan menggunakan media sosial facebook. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat