PIKIRAN RAKYAT - Gaduh terus. Begitulah kondisi bangsa ini. Di mana pemerintah dan rakyatnya sedang berusaha tetap bertahan dari serangan Covid-19, sosial media malah jadi ajang saling serang komentar pedas, nyinyir hingga tak beretika.
Begitu lah kira-kira yang tergambar dalam cuitan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
“Ngerocos, nyinyir, menghasut, fitnah, adu-domba berikut yang sejenisnya telah menjadi kebutuhan primier kaum bedebah, BSH, jamaah alqadruniyah, sampah demokrasi yang selalu mengganggu konsentrasi penanganan pandemi Covid-19,” ujar Ngabalin, dikutip dari kicauan di akun jejaring media sosial milknya, pada Selasa, 27 Juli 2021.
Tampak kegeraman dalam cuitan pria yang dikenal kerap mengenakan sorban ini.
Baca Juga: Cara dan Syarat Daftar Baru BPUM 2021, Banpres Produktif Anggaran Rp3,6 Triliun
Meski duduk di pemerintahan, Ali Ngabalin tak sungkan melontarkan kalimat bedebah, sampah demokrasi, hingga jamaah alqadruniyah untuk membela rezim Presiden Jokowi.
Ali Ngabalin menilai, akhir-akhir ini pemerintah kerap diserang sejumlah nyinyiran atau fitnahan.
Dia merasa mengadu domba seakan sudah jadi kebutuhan sejumlah kelompok untuk membuat gaduh bangsa Indonesia.
Tudingan pun disebut Ali Ngabalin, pada mereka yang mengkritik. Mereka dinilai sebagai tukang ganggu pemerintah dalam berbagai kebijakan penanganan pandemi virus Corona.