kievskiy.org

Limbah Medis Bertebaran, BRIN Kembangkan Sebuah Teknologi untuk Mengatasinya

Ilustrasi limbah medis.
Ilustrasi limbah medis. /Pixabay/Alexroma

PIKIRAN RAKYAT – Menurut Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, kebutuhan teknologi pengolahan limbah medis terus meningkat bersamaan dengan bertambahnya pasien Covid-19.

Saat ini saja, banyak pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing yang turut menyumbang banyak limbah medis seperti masker.

Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan teknologi guna membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah medis secara signifikan, khususnya pengolahan limbah medis pada skala lebih kecil yang sifatnya mobile.

“Ada beberapa teknologi yang sudah proven yang dikembangkan untuk membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah ini secara signifikan. Khususnya adalah teknologi yang bisa dipakai untuk pengolahan limbah di skala yang lebih kecil dan sifatnya mobile,” kata Laksana Tri Handoko.

Baca Juga: Raisa Kagum pada Aksi Anthony Ginting di Olimpiade Tokyo 2021: Jago Banget

Laksana Tri Handoko mengaku bahwa saat ini, ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah medis di Indonesia masih belum merata.

Tercatat, sebanyak 4,1 persen dari total rumah sakit yang memiliki incinerator berizin dan Indonesia hanya memiliki 20 pelaku usaha pengolahan limbah medis yang terpusat di Pulau Jawa.

“Dan hampir semuanya itu masih terpusat di Pulau Jawa. Jadi, distribusinya belum merata,” ucapnya.

Baca Juga: 4 'Efek Domino' Usai Oknum Anggota TNI AU Injak Kepala Pemuda Papua

Maka dari itu, ia mengusulkan sejumlah teknologi daur ulang limbah medis yang berpotensi memunculkan nilai tambah secara ekonomi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat