kievskiy.org

Limbah Medis Covid-19 Meningkat Drastis, Jokowi Minta Segera Dihancurkan

Ilustrasi limbah medis.
Ilustrasi limbah medis. //Pixabay/Alexroma

PIKIRAN RAKYAT- Pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan, apalagi lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir telah membawa Indonesia pada krisis fasilitas kesehatan.

Saat ini pun penyebaran mutasi virus corona varian delta sudah meluas di wilayah Jawa bahkan di luar Pulau Jawa.

Masyarakat juga dianjurkan untuk mengenakan masker ganda demi mencegah penularan yang lebih luas lagi.

Namun, tercatat selama pandemi Covid-19 limbah medis juga terus mengalami peningkatan. Data terkini, jumlah limbah tersebut mencapai 18 ribu ton.

Baca Juga: Tiga DAS Terancam Pencemaran Limbah Pabrik, DLH Jabar Pecah Fokus Pengawasan

Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, dalam konferensi pers yang disiarkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 28 Juli 2021.

“Menurut data yang masuk ke Kementerian LHK, limbah medis sampai dengan 27 Juli 2021 berjumlah 18.460 ton,” ujar Siti Nurbaya.

Siti Nurbaya menuturkan data yang didapatkan dari daerah dan provinsi tersebut belum lengkap. Sebab, asosiasi rumah sakit memperkirakan jumlah limbah medis yang dihasilkan lebih banyak, sekitar 383 ton per harinya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan limbah medis itupun terdiri dari infus bekas, masker, jarum suntik, vial vaksin (botol vaksin kecil), face shield, baju hazmat, APD (alat perlindungan diri), pakaian medis, sarung tangan, alkohol pembersih swab, dan alat PCR antigen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat