kievskiy.org

Stafsus Mensesneg Bela Aparat Hapus Mural 'Menampar' Pemerintah, Direktur ICJR: Millenial Rasa Kolonial

Ilustrasi mural. Politisi muda bela aksi aparat menghapus mural yang mengkritik pemerintah, Erasmus Napitupulu sebut soal kolonial.
Ilustrasi mural. Politisi muda bela aksi aparat menghapus mural yang mengkritik pemerintah, Erasmus Napitupulu sebut soal kolonial. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Aksi aparat Kota Tangerang menghapus mural yang mengkritik pemerintah di kolong jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, sukses menimbulkan kontra dari berbagai pihak.

Aparat dinilai mulai mengekang kebebasan berpendapat masyarakat yang ingin mengkritik kinerja pemerintah, yang dirasa kurang maksimal, apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Mural yang ada di kolong jembatan tersebut memperlihatkan wajah mirip Presiden Jokowi mengenakan jas, dan matanya ditutup cat bertuliskan 404:Not Found.

Adapun alasan menghapus mural tesebut karena dianggap melanggar kebersihan dan keindahan lingkungan. Meski begitu, mural lainnya tetap dibiarkan dan tak dihapus.

Baca Juga: Viral Anggota TNI Tak Melawan Saat Diserang Pemuda, Ternyata Tentara Punya Perhitungan Ladeni 'Lawan'

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Stafsus Mensesneg) bidang Kominikasi dan Media, Faldo Maldini justru memberikan pembelaan pada aparat berwajib.

Dalam cuitan Twitter pribadinya, Faldo menyinggung permasalahan izin. Jika pihak yang melakukan mural, menurutnya wajar jika pemilik tembok akan menghapus.

Faldo ngotot jika pembuat mural tak meminta izin, sama saja melakukan tindakan ilegal.

"Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang," ujar Faldo, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @FaldoMaldini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat