PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo menggunakan pakaian adat Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR, Sidang Bersama DPD, DPR RI, Senin, 16 Agustus 2021.
Jokowi mengenakan pangsi hitam dan iket khas Baduy, menyampaikan Pidato Kenegaraan, jelang peringatan hari kemerdekaan, atau HUT Ke-76 RI.
Jokowi juga pernah memakai baju adat Sasak, Bugis, Sabu, dalam momen sidang tahunan sebelumnya.
Di balik gandrungnya Jokowi mengenakan pakaian adat saat peringatan kemerdekaan, perlindungan pemerintah terhadap masyarakat adat justru masih memprihatinkan.
![Para perempuan (kiri) dari keluarga pengikut Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan Nagaraherang Ciawi Tasikmalaya menyambut kunjungan Bupati Ade Sugianto di Gedung Balai Adat Akur Sunda Wiwitan di Kampung Nagaraherang, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, 2020 lalu.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/4x58:1199x764/x/photo/2021/08/16/4045214434.jpg)
Baca Juga: Apakah PPKM Level 4 Diperpanjang? Jokowi Beri Kabar Gembira Soal Covid-19
Diskriminasi masih dirasakan sejumlah warga adat sebagaimana terkuak dalam liputan mendalam Pikiran Rakyat. Warga Adat Karuhun Urang Sunda Wiwitan adalah contohnya.
Kerap dielu-elukan pemerintah sebagai destinasi wisata unggulan dengan kearifan lokal dan mandiri pangan, praktik diskriminasi masih terjadi di Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Warga Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan di kampung tersebut, kesulitan mengantarkan pernikahan adatnya diakui negara, atau tercatat dalam dokumen pencatatan sipil .
Dewi Lisnuryanah, 34 tahun, masih ingat pengalaman berliku saat mengurus pernikahannya pada 2009.