kievskiy.org

Peredaran Hoaks Buat Masyarakat Jadi Enggan Vaksinasi

Ilustrasi hoaks.
Ilustrasi hoaks. /PIXABAY/Viarami

PIKIRAN RAKYAT - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan marak beredarnya hoax turut memicu masih rendahnya capaian partisipasi vaksinasi.

Hingga saat ini, realisasi capaian vaksinasi baru sekitar 25 persen dari keseluruhan target vaksinasi terhadap 208 juta jiwa rakyat Indonesia.

Nadia menyebutkan, pihaknya menerima laporan hoax seputar vaksinasi telah mencapai 1.300 jenis yang beredar di masyarakat.

"Paling banyak disebarkan melalui aplikasi pesan singkat, sisanya ada juga yang disampaikan melalui media sosial, situs web, televisi, media cetak, surat elektronik, juga radio," kata Nadia saat menjadi pembicara pada konferensi pers yang diselenggarakan Gojek secara virtual, Senin 23 Agustus 2021.

Baca Juga: Hoaks Bertebaran, Remaja Masjid Punya Peran dalam Penguatan Literasi Digital

Informasi yang disebarkan melalui hoax tersebut paling banyak menyebutkan efek vaksinasi, ada juga yang menyebutkan vaksinasi merupakan upaya penanaman chip, vaksinasi mengandung magnet, dan lainnya.

Hoax yang kerap diramu dengan fakta itu yang akhirnya membuat sebagian besar masyarakat ragu hingga akhirnya memilih untuk tidak divaksin.

"Masyarakat yang ragu, takut, bahkan enggan divaksinasi ini ada sekitar 22 persen. Mereka harus terus menerus disosialiasi agar teredukasi hingga akhirnya mau mengikuti vaksinasi," ucapnya.

Sebab pada dasarnya vaksinasi justru merupakan upaya menjaga diri dari paparan virus. Tak hanya melindungi diri, tapi vaksinasi juga ikut berkontribusi pada pembentukan kekebalan komunal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat