kievskiy.org

Ingatkan Para Elite di Posisi Rezim dan Oposisi, Haedar Nashir: Pancasila Titik Temu

Ilustrasi Pancasila
Ilustrasi Pancasila

PIKIRAN RAKYAT – Pancasila telah berada di jalur moderat sejak proses perumusan hingga penetapan isi meskipun perumusnya mayoritas tokoh Islam serta berasal dari berbagai kelompok bangsa dan agama.

Melihat hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku bahwa hal itu patut menjadi pedoman bagi para elit bangsa yang berada di posisi rezim maupun oposisi untuk mengawal pengelolaan negara.

Menurutnya, sikap konfrontatif yang selama ini dilakukan sebagai oposisi maupun rezim sebaiknya dihindarkan.

Ia menilai bahwa pikiran-pikiran loyalis maupun kritis yang hidup dalam tubuh bangsa Indonesia seyogyanya mengandung pikiran dan cara yang moderat atau jalan tengah dan tidak berparadigma radikal ekstrim.

Baca Juga: Sistem Pengawasan dan Oposisi Dinilai Tak Berfungsi, Fahri Hamzah: Jangan Salahkan Rakyat

“Pikiran-pikiran loyalis maupun kritis yang hidup di tubuh bangsa Indonesia seyogyanya mengandung pikiran dan cara-cara yang moderat atau jalan tengah dan tidak berparadigma radikal ekstrim. Inilah jiwa dan karakter Indonesia berdasarkan Pancasila yang moderat, Indonesia Jalan Tengah,” ucapnya.

Untuk mengingatkan para elit bangsa, Haedar Nashir turut menyinggung peristiwa sejarah, yaitu proses sidang BPUPKI dan memaknai Pancasila sebagai dasar negara dengan sepenuh jiwa guna menghindari konflik.

Ketum PP Muhammadiyah itu mengatakan bahwa jalan moderat Pancasila terlihat pada proses sidang BPUPKI yang berlangsung keras dan tajam. Namun, masing-masing pihak tetap bersikap objektif dan berjiwa kenegarawanan.

Menurut Haedar Nashir, teladan yang paling tajam adalah kebesaran hati seorang Ki Bagus Hadikusumo serta para tokoh Islam lainnya untuk melepas tujuh kata Piagam Jakarta pada sila pertama Pancasila.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat