/photo/2021/09/10/2491721068.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Usai mengalami banyak guncangan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan arahan kepada kader-kadernya untuk mewaspadai ancaman kejahatan politik yang memecah belah keutuhan dan persatuan partai.
Pasalnya, Partai Demokrat sempat menghadapi guncangan dahsyat berupa pecah kongsi melalui pertemuan yang digelar di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Maret 2021.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah mantan kader memilih Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan AHY.
Dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-20 Partai Demokrat pada Kamis, 9 September 2021 di Jakarta, AHY menyebutkan bahwa kejahatan politik tidak hanya dapat dialami oleh Partai Demokrat, tetapi partai politik dan kelompok masyarakat lainnya.
Baca Juga: Bocoran, WhatsApp Desain Ulang Gelembung Chat Jadi Lebih Bulat
AHY merujuk insiden yang terjadi di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara sebagai kejahatan politik walaupun Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menolak hasil pertemuan di Sibolangit, serta menolak perubahan AD/ART dan daftar pengurus partai yang diusulkan oleh kelompok pimpinan Moeldoko pada akhir Maret 2021.
“Perjuangan belum selesai. Pada kesempatan yang baik ini, saya melaporkan ke seluruh kader dan masyarakat Indonesia, upaya merampas Partai Demokrat masih berjalan,” katanya yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Jumat, 10 September 2021.
Ia menyebutkan bahwa perusak demokrasi masih berupaya menggugat dan membatalkan keputusan pemerintah melalui jalur PTUN.
Baca Juga: Kisi-Kisi Materi SKD CPNS 2021, Ada Soal Cerita dan Jejaring Kerja
“Para perusak demokrasi masih berupaya menggugat dan membatalkan keputusan Pemerintah melalui jalur PTUN, termasuk kemungkinan judicial review melalui Mahkamah Agung,” kata Ketua Umum DPP Partai Demokrat.