kievskiy.org

Kemenkes Buka Data, Virus Corona Varian MU Belum Masuk Indonesia

Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/Lothar Pixabay/Lothar

PIKIRAN RAKYAT – Dewasa ini, sejumlah peneliti dunia menemukan berbagai varian baru virus Corona di tengah peperangan sengit melawan Covid-19 varian Delta yang dinilai memiliki tingkat penularan sangat cepat.

Sesuai panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ada  pengelompokan mutasi berdasarkan Variant of Concern (VoC) maupun Variant of Interest (VoI).

VoC merujuk pada varian yang dianggap lebih mengancam dalam hal penularan atau mematikan, serta lebih resisten terhadap vaksin maupun pengobatan.

Sementara itu, VoI merujuk pada varian yang harus diteliti lebih lanjut guna mengetahui dan memahami karakteristik virus lebih mendalam.

 Baca Juga: Dokumen Soal Penelitian Virus Corona di Lab Wuhan Bocor, AS Diduga Ikut Campur Tangan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa sejumlah varian virus Corona yang tergolong dalam kriteria VoI bersama varian Mu, yaitu varian Eta (B.1.525) yang terdeteksi pertama kali di beberapa negara sejak Desember 2020.

Selanjutnya, varian Lota (B.1.526) yang terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat (AS) pada November 2020; varian Kappa (B.1617.1) terdeteksi pertama kali di India Oktober 2020; dan varian Lambda (C.37) terdeteksi pertama kali di Peru pada Desember 2020.

Varian virus Corona yang masuk kriteria VoC, yaitu varian Alpha (B.117) terdeteksi pertama kali di Inggris September 2020; varian Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3) terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan Mei 2020.

Ada juga, varian Gamma (P.1, P1.1, P.1.2) terdeteksi pertama kali di Brazil November 2020; dan varian Delta (B.1617.2, AY.1, AY.2, AY.3) terdeteksi pertama kali di India pada Oktober 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat