kievskiy.org

Pemerintah Siapkan Jaminan Hidup Bagi Korban Banjir Bima

BIMA, (PR).- Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyiapkan jaminan hidup selama tiga bulan bagi korban bencana banjir Bima yang rumahnya mengalami rusak berat. Bencana Banjir bandang yang melanda Kota Bima dan sekitarnya membuat sekitar 120 ribu masyarakat terdampak dan sebanyak 85 ribu di antaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman. Besar jaminan hidup itu sebesar Rp 900 ribu dan isi huniannya maksimal Rp 3 juta. Bantuan tersebut diberikan setelah masa transisi darurat menyesuaikan data asesmen dari tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana di Bima, Senin 26 Desember 2016, menerangkan, Kementerian Sosial mempunyai tugas mengkoordinasikan penanganan pengungsi, perlindungan sosial dan layanan psikososial. Untuk penanganan awal, kata dia, Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik sesaat setelah bencana berupa 1 tenda serbaguna, 10 tenda keluarga, 200 tenda gulung, 960 selimut, 480 matras, 480 paket lauk pauk, 32 foodware, 98 kidsware, dan 34 family kit. Nilai bantuan yang digelontorkan itu sekitar Rp 980 juta. Kemensos juga mengerahkan sebanyak 155 Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berasal dari Bima, Dompu, Sumbawa dan Lombok. Tidak ketinggalan, tim layanan dukungan psikososial dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, TRC dan Team LDP Pusat diturunkan, serta Tagana terlatih sebanyak 11 orang. Sementara, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, untuk menjamin kebutuhan pokok masyarakat yg terdampak telah dicairkan beras bantuan bencana dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton dan jika dibutuhkan akan ditambahkan CBP dari alokasi propinsi dan Kementerian Sosial. Khofifah dalam kunjungannya bersama Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi meninjau secara langsung upaya penanganan korban bencana banjir. Ia melihat gudang Bulog dan memastikan ketersediaan beras untuk enam bulan ke depan mencukupi, meskipun gudang Bulog di Kota Bima terendam banjir. Mensos juga langsung menggelar rapat koordinasi bersama jajaran Dinsos, BPBD, TNI, Polda, Bulog, dinas terkait dan organisasi non pemerintah. Salah satu keputusan penting dalam rapat tersebut adalah perlunya percepatan pembersihan lokasi yang terkena banjir, juga distribusi makanan dari Dapur Umum Lapangan harus dilakukan secara cepat. "Baik bagi korban yang masih tinggal di pengungsian maupun yang sudah kembali kerumah masing-masing, mengingat mereka belum bisa melakukan aktivitas secara normal, karena rumahnya masih dibersihkan dari lumpur," Harry menjelaskan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat