PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini dikabarkan bahwa perairan di Teluk Jakarta tercemar oleh paracetamol, bahkan dengan kadar konsentrasi yang tinggi dibanding negara lain yang juga terdeteksi kandungan paracetamol.
Namun, dalam hal ini peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Etty Riani mengungkapkan, bahwa perlu penelitian lebih lanjut terkait temuan kontaminasi paracetamol di Perairan Teluk Jakarta.
Selain itu, Prof. Etty juga menyampaikan kadar paracetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta ini masih terhitung kecil.
Hal itu disampaikan Prof. Etty, saat menyampaikan paparan ‘Paracetamol: Penyebab Laut Terkontaminasi, Dampak, Pengelolaannya’ pada Media Briefing secara virtual di Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.
“Kalau dilihat dari jumlah 600 ng/L, itu sifatnya non akut. Sehingga tidak akan menjadi mematikan dalam jumlah tersebut,” kata Etty.
Lebih lanjut, Etty menuturkan hal yang perlu diperhatikan bahwa lingkungan itu merupakan sistem yang saling terkait.
Oleh karena itu, dia mengingatkan perlu ada penanganan lebih lanjut agar tidak menimbulkan gangguan.
Baca Juga: HUT TNI ke-76, Haedar Nashir: TNI Jangan Terbawa Arus Berbagai Bentuk Penyalahgunaan Kekuasaan
“Sosialisasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan. Jika ingin lingkungan bersih, sehat dan nyaman, maka setiap individu harus peduli lingkungan,” kata Etty.