PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog dari Universitas Indonesia mengkritik para anti-vaksin yang memberikan hasutan kepada masyarakat untuk tidak menerima vaksinasi.
Vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan penularan Covid-19.
Meskipun telah divaksinasi, para penerima masih memiliki risiko tertular Covid-19 jika tidak mematuhi protokol kesehatan.
Dalam melaksanakan program vaksinasi, ada sejumlah permasalahan yang harus dihadapi oleh pemerintah, salah satunya adalah masyarakat yang anti-vaksin.
Baca Juga: HNW dan UAS Jadi Ketum PBNU, Taufik Damas: Sampai Hujan Berwarna pun Tak Akan Pernah Terjadi
Para anti-vakisn tersebut terkadang menghasut masyarakat lainnya untuk tidak menerima vaksin yang menjadi program pemerintah dalam menekan penularan Covid-19.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Pandu Riono, ia menanggapi hasutan yang dilakukan para anti-vaksin.
"Para penentang vaksinasi, tidak perlu mempengaruhi orang lain agar mengikuti jejaknya," kata Pandu Riono.
Selain itu, para penghasut yang merupakan anti-vaksin justru seringkali merupakan orang-orang non medis yang memberikan penjelasan tanpa adanya penelitian ilmiah atau kurangnya informasi yang disampaikan.