kievskiy.org

Pemerintah Diminta Tegas Laksanakan Peraturan Transportasi Online

Forum diskusi 'Revisi UU LLAJ Solusi Konkrit bagi Angkutan Umum', bersama Menteri Perhubungan  Budi Karya Sumadi, di DPR RI, Selasa, 4 April 2017.*
Forum diskusi 'Revisi UU LLAJ Solusi Konkrit bagi Angkutan Umum', bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di DPR RI, Selasa, 4 April 2017.*

JAKARTA, (PR).- Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis menegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan harus tegas dalam melaksanakan peraturan terkait transportasi berbasis online. Pemerintah diminta tidak ragu untuk mengimplementasikan peraturan tersebut. Hal tersebut diutarakannya dalam forum diskusi Revisi UU LLAJ Solusi Konkrit bagi Angkutan Umum, bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di DPR RI, Selasa, 4 April 2017 Apalagi, lanjut Fary, pihaknya mendapat informasi bahwa pengemudi transportasi online setuju dengan penerapan ketentuan dari pemerintah tersebut. “Kita juga lihat, dari informasi asosiasi driver online mereka mendukung penuh,” ujarnya. Sayangnya, sambung Fary, ketentuan tentang transportasi online tersebut belum mengatur keberadaan moda roda dua. Sedangkan, kondisi saat ini, Indonesia sudah dibanjiri begitu banyak transportasi umum yang menggunakan kendaraan roda dua. “Tapi ada satu persoalan yang sangat penting yang tidak terkait, yaitu terkait kendaraan roda dua. Khusus roda dua, kita harus kajian lebih dalam,” ucapnya. Sementara itu Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya tidak ragu dalam mengimplementasikan peraturan tersebut. Hanya saja, lanjut Budi, pihaknya sedang mencari solusi terbaik agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan dengan penerapan peraturan tersebut. “Tapi kami takut banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Online suatu keniscayaan yang selayaknya kita ikut. Tapi taxi ada, angkot, ojek itu jangan hilang. Kalau mungkin mereka bergabung dalam suatu komuniti,” lanjut Budi. “Berkait roda dua, ini sudah menjadi kebutuhan rakyat. Sudah ada ekses yang ditimbulkan konflik horizontal. Roda dua ini lebih komplek karena sudah menjadi bagian dari masyarakat. Kalau ini tiba-tiba hilang rasanya berdosa kita. Kita bukan ragu tapi berhati-hati,” ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat