kievskiy.org

Haedar Nashir Tegaskan Indonesia Milik Semua: Itu Sudah Disegel Konstitusi

Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah.
Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah. /Twitter/@HaedarNs

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa Indonesia merdeka sudah 76 tahun. Indonesia berbangsa bahkan berabad-abad lamanya. Untuk itu, mestinya, segenap warga dan elite negeri makin dewasa dalam berindonesia.

Dia pun mengibaratkan buah yang makin matang, seperti ilmu padi, makin tua kian merunduk ke bumi.

Namun, menurutnya masih saja ada yang belum beranjak akil-balig dalam berbangsa dan bernegara. Semisal elite negeri yang menyatakan suatu Kementerian Negara lahir diperuntukkan golongan tertentu dan karenanya layak dikuasai oleh kelompoknya.

Menurutnya, contoh tersebut adalah suatu narasi radikal yang menunjukkan rendahnya penghayatan keindonesiaan.

Baca Juga: Dimas Ahmad Menghilang, Raffi Ahmad Ungkap Alasan hingga Singgung Penampilan: Muka Jerawatan Dekil Gitu

“Belum terhitung praktik paradoks lain yang sama gawat. Dunia politik, ekonomi, dan kekayaan alam dikuasai oleh sekelompok kecil pihak dan ramai-ramai membangun sangkar besi oligarki,” ujarnya.

Negara Republik Indonesia yang susah payah diperjuangkan kemerdekaannya oleh seluruh rakyat dengan segenap jiwa raga, direngkuh menjadi miliknya.

“Inilah ironi keindonesiaan. Suatu ironi bernegara yang sejatinya berlawanan arus dengan gempita Aku Pancasila, Aku Indonesia, Aku Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harga mati. Ironi sebagai bukti, Indonesia ternyata belum menjadi milik semua!,” kata Haedar Nashir.

Indonesia itu lahir dan hidup untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Haedar pun mengutip pernyataan Soekarno dalam pidato 1 Juni tahun 1945 dalam sidang BPUPKI yang monumental menyatakan dengan lantang bahwa “Kita hendak mendirikan suatu negara buat semua. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan maupun golongan yang kaya, tetapi semua buat semua”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat