PIKIRAN RAKYAT – Menjelang diselenggarakannya Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), Politisi PKB Luqman Hakim meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) lakukan audit forensik terhadap sistem dan perangkat yang digunakan pada seleksi tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) setelah ditemukan adanya dugaan kecurangan.
Hal tersebut guna mengetahui lokasi dan perangkat komputer yang digunakan peserta yang terdapat remote access, serta jejak digital peserta kecurangan.
Pasalnya, ia menyebutkan bahwa berdasarkan penjelasan BSSN dalam RDP Komisi II DPR, kecurangan tes dilakukan dengan mengunduh aplikasi remote access pada komputer yang digunakan yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam tes tersebut.
"Pemerintah melalui BSSN perlu lakukan audit forensik terhadap seluruh sistem yang digunakan dalam seleksi dari Sabang sampai Merauke," kata Luqman Hakim.
Baca Juga: Empat Hari Operasi Zebra Jaya di Jakarta, 5.470 Kendaraan Ditilang
Ia menilai jika audit forensik tersebut dilakukan, maka proses tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) harus ditunda terlebih dahulu lantaran baru sembilan titik yang dilaporkan dugaan terjadinya indikasi kecurangan.
"Karena yang dilaporkan baru sembilan titik lokasi, rata-rata di luar Pulau Jawa. Saya khawatir kecurangan di lokasi tes di Pulau Jawa lebih dahsyat jika melihat modus kecurangan yang dilakukan," ujarnya.
Politisi PKB itu mengaku jengkel terhadap insiden seleksi CPNS yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) bisa dibobol dengan cara yang sederhana, bukan dengan menjebol sistem keamanan.
Baca Juga: Jawab Dugaan Bisnis Tes PCR Oleh Menteri Jokowi, Mahfud MD: di Dunia Perdagangan Gelap Banyak
"Misalnya orang yang punya akses masuk ke ruangan yang di dalamnya terdapat komputer yang digunakan untuk tes, lalu mengunduh remote access, sehingga dapat terhubung dengan perangkat komputer di luar. Ketika sudah terkoneksi maka orang dengan menggunakan komputer di luar bisa mengerjakan soal tes CPNS," katanya.