kievskiy.org

Kekebalan Populasi Terbentuk di Jakarta, Ahli Epidemiologi Sebut Ancaman Gelombang Ketiga Masih Ada

Ilustrasi virus corona. Update Covid-19 di dunia 27 April 2021.
Ilustrasi virus corona. Update Covid-19 di dunia 27 April 2021. /HaticeEROL Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menyebutkan, ancaman gelombang ketiga di Jakarta tetap ada meskipun saat ini kekebealan polupulasi sudah terbentuk secara alamiah.

Tri menyebutkan, ancaman tersebut masih ada karena bila melihat dari jumlah kasus harian yang masih fluktuatif.

"Tetap aja ada. Kan kasus harian berapa? 50, 80 mah masih banyak, mungkin akan naik jadi 500, tapi tidak akan tinggi seperti gelombang kedua," ucapnya kepada wartawan saat dihubungi belum lama ini.

Lebih jauh, Tri mengungkapkan, secara umum Indonesia memang akan lebih cepat pulih di bandingkan dengan Amerika dan Eropa. Salah satu penyebabnya adalah karena Indonesia sudah melewati badai kedua.

Baca Juga: Di Balik Kekebalan Komunitas Warga Jakarta, Epidemiolog: Banyak Korban yang Meninggal Dunia

Dengan peristiwa itu, Tri menuturkan bahwa saat ini antibodi masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta sudah terbentuk secara alamiah.

"Kalau infeksi alamiah menurut saya antibodinya lebih bagus dibandingkan vaksin," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan 44 persen warga saat ini sudah terbentuk imunitas atau kekebalan kelompok.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, data tersebut diperoleh berdasarkan survei serologi yang diambil dari Desember 2020 - Januari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat