PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth menilai program sumur resapan Pemprov kurang perencanaan matang.
Sebanyak 1.150.242 unit sumur resapan dangkal dan 100 lokasi sumur resapan dalam pada 2021.
"Terbukti hingga 9 November 2021, baru terbangun sumur resapan sebanyak 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 meter kubik," kata Kenneth dalam keterangannya.
Menurut Kenneth, seharusnya dari awal Dinas Sumber Daya Air melakukan kajian, peta jalan pekerjaan yang jelas dan tentukan titik.
Baca Juga: Berbagai Varian Covid-19 Muncul, Masyarakat Harus Taat Prokes Khususnya Saat Nataru
Menurutnya, tim kajian Dinas Sumber Daya Air harusnya turun ke bawah untuk mendata dan mengecek hasil pembangunan sumur resapan yang dibangun kontraktor.
"Temuan saya, sumur resapan di jalan raya tidak dirapihkan kembali hingga masyarakat merasa proyek tersebut berbahaya dan menyebabkan kecelakaan," ujar Kenneth seperti dikutip dari Antara.
Kenneth menegaskan, proyek apapun yang akan dilakukan harus betul-betul mempunyai perencanaan yang sangat matang, tujuannya, jelas petanya, serta kajian analisisnya.
"Kalau tidak ada perencanaan serius, uang rakyat bisa terbuang sia-sia serta kenyamanan masyarakat juga akan terganggu," tuturnya.