kievskiy.org

KPK Panggil 9 Saksi Terkait Kasus Pesawat Garuda Indonesia

GARUDA Indonesia.*
GARUDA Indonesia.* REUTERS

JAKARTA, (PR).- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 10 Desember 2019, memanggil sembilan saksi dalam penyidikan kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia.

Sembilan saksi tersebut diagendakan diperiksa untuk tersangka mantan Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2007-2012 Hadinoto Soedigno (HDS).

"Hari ini, diagendakan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi untuk tersangka HDS terkait tindak pidana korupsi suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Baca Juga: Hakordia di Gedung KPK, Ada Apa Saja?

Sembilan saksi, yakni Commersial Experts PT Garuda Indonesia Ardy Protoni Doda, Corporate Planning atau mantan VP Treasury Management PT Garuda Indonesia 2005-2012 Albert Burhan, Direktur Komersial PT Garuda Indonesia 2005-2012 Agus Priyanto, Direktur Strategi, Pengembangan Bisnis, dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia 2002-2012 Achirina, mantan Executive EVP Services PT Garuda Indonesia Arya Respati Suryono.

Selanjutnya, mantan Direktur Operasi PT Garuda Indonesia Ari Sapari, pensiunan pegawai PT Garuda Indonesia Agus Wahjudo, mantan Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia 2012-2014 Handrito Harjono, dan Direktur Keuangan PT Gapura Angkasa atau mantan pegawai PT Garuda Indonesia Ester Siahaan.

Selain Hadinoto, KPK sebelumnya juga telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia 2005-2014 Emirsyah Satar (ESA) dan mantan Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd Soetikno Soedarjo (SS) sebagai tersangka.

Baca Juga: Buku KPK Bukan Malaikat Dirilis OC Kaligis dari Dalam Lapas Sukamiskin

Dalam penyidikan kasus itu, KPK telah mengidentifikasi total suap yang mengalir kepada para tersangka maupun sejumlah pihak mencapai sekitar Rp100 miliar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat