PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Rocky Gerung membandingkan proses karantina masyarakt biasa dengan Aparatur Sipil Negara (ASN)/PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Perbandingan tersebut berkaitan dengan aturan karantina mandiri yang diatur pemerintah yang salah satu bunyinya berisi jika ASN diperkenankan untuk melakukan karantina di Wisma Atlet usai melakukan perjalanan dari luar negeri.
Perlakuan karantina terhadap ASN itu kemudian dibandingkan kepada sejumlah masyarakat sipil yag beberapa waktu lalu harus terlantar hingga 20 jam untuk bisa karantina di Wisma Atlet.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official, ia mempertanyakan mengapa ASN justru diutamakan untuk mendapatkan kamar karantina di Wisma Atlet.
"Lho ASN itu pasti ada pendapatan rutin dan dijamin. Enggak mungkin ASN enggak punya uang di bandara karna dia digaji tetap. Namun, kenapa ASN yang justru diistimewakan dan dilayani pertama di Wisma Atlet?" ujar Rocky Gerung.
Bagi Rocky Gerung, ASN sebenarnya bisa memilih untuk karantina selain di Wisma Atlet.
Selain itu, ketika melakukan perjalanan ke luar negeri, ASN yang ditugaskan dijamin oleh institusinya termasuk persoalan karantina sehingga tidak bingung.
Berbeda dengan masyarakat umum yang harus menyiapakan uang dalam jumlah banyak untuk bisa karantina di hotel.