kievskiy.org

PDI Perjuangan Targetkan Tiga Daerah di Jawa Barat Siap Dikuasai dalam Pilkada 2020

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.*
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.* /Instagram.com/@pdiperjuangan Instagram.com/@pdiperjuangan

PIKIRAN RAKYAT - Tiga daerah di Provinsi Jawa Barat menjadi sebagian dari 44 wilayah unggulan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk Pemilihan Kepala Daerah 2020 nanti.

Ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin 13 Januari 2020, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono menyebut tiga daerah itu adalah Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Cianjur.

Menurut Ono, di tiga kabupaten ini, PDI Perjuangan hampir dipastikan mengusung kadernya yang kebetulan juga petahana di daerah masing-masing.

Baca Juga: 32 ODGJ Sudah Sehat, Majalengka Mencatat 1.100 Penderita Masih Butuh Penanganan

Di Pangandaran misalnya ada Jeje Wiradinata yang sekarang masih menjabat Bupati Pangandaran, di Kabupaten Tasikmalaya ada Ade Sugiarto yang menggantikan bupati sebelumnya Uu Ruzhanul Ulum, hingga Herman Suherman di Kabupaten Cianjur yang menggantikan bupati sebelumnya, Irvan Rivano Muchtar yang terjerat kasus korupsi.

"Paling tidak Pangandaran, Tasik, dan Cianjur. Bupati incumbent dari kita, termasuk yang di Cianjur kita kaderkan juga," kata Ono.

Seperti diketahui, Jeje dan Ade merupakan kader lama partai banteng. Keduanya berkarir sudah cukup lama mulai dari legislatif hingga menjadi eksekutif di daerah. Sementara Herman, baru ber-Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan pada 23 November tahun lalu. Menurut Ono, saat uji kepatutan dan kelayakan, Herman memang terlihat kompeten dan punya kedekatan ideologis dengan PDI Perjuangan.

Baca Juga: 8 Bentuk Mata Berikut dapat Ungkapkan Kepribadian Seseorang

"Dia dekat dengan PDI Perjuangan, respect dengan program Jokowi, terus sepakat dengan ideologi dan sikap politik PDI Perjuangan, akhirnya kita tawarkan, kalau masuk jadi kader siap enggak? beliau menyatakan siap," ucap dia.

Meski demikian, untuk rekomendasi bagi ketiganya, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat masih menunggu arahan dari DPP PDI Perjuangan. Begitu pun dengan calon wakil yang nantinya akan dipasangkan dengan bakal calon bupati ini. Menurut Ono, saat ini di tiga daerah tersebut proses lobi untuk membangun koalisi masih terus dikomunikasikan.

"Di Pangandaran misalnya apakah masih dengan wakil yang sama atau berganti, itu masih proses, Cianjur ada yang mau bareng seperti Demokrat, Golkar, PAN, itu sedang kita dalami, sementara di Tasik, kami ingin selektif, agar bisa menggambarkan komposisi masyarakat di Tasikmalaya yang mayoritas Islam. Wakilnya paling tidak kiai lah," ucap dia seraya menyebut komunikasi dengan partai Islam seperti PKB, PPP, dan PAN pun terus dibangun di kota santri tersebut.

Baca Juga: Kian Mudah, Layanan Cuci Darah Pasien JKN-KIS Cukup Dengan Finger Print

Adapun arahan DPP dalam Rakernas I PDI Perjuangan yang digelar kemarin, adalah memberi pemahaman pada para kader mengenai prinsip PDI Perjuangan sebagai partai pelopor dengan demokrasi terpimpin. Calon kepala daerah juga hendaknya mencontoh kepala daerah yang sudah berhasil menjalankan program pemerintah berdasarkan sikap politik PDI Perjuangan.

"Makanya 2020 visi misi itu akan dipandu pembuatannya oleh partai. Nanti dari DPP akan ada juklak juknis penyusunan visi misi berikut substansi, termasuk lima prioritas bidang kesejahteraan," ucap dia.

Sebelumnya, Rapat Kerja Nasional I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menargetkan menang di 60 persen dari 270 daerah yang menggelar Pemilihan Kepala Daerah Serentak pada 2020 nanti. Meski tak menyebut detilnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut PDI Perjuangan sudah memetakan daerah-daerah yang potensial itu.

Baca Juga: 4 Gerai Minuman yang Sajikan Menu Boba di Kota Bandung

“Termasuk Solo, Medan, sudah kami petakan, nanti detilnya akan disampaikan,” kata Hasto, di sela-sela Rakernas I dan Hari Ulang Tahun ke-47 PDI Perjuangan yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Minggu 12 Januari 2020.

Yang jelas, kata Hasto, setiap calon yang nanti diusung oleh PDI Perjuangan diwajibkan untuk ikut sekolah partai. Ini penting agar kandidat yang diusung partai banteng ini paham dan bisa menjalankan visi misi yang dirumuskan partai.

“Agar para kandidat bisa menempuh dan berjuang pada jalan berdikari yang dicanangkan partai,” ucap dia.

Baca Juga: Gelar Acara Akikah, Baim Wong dan Paula Verhoeven Tidak Bawa Anaknya

Menurut Hasto, partainya membuka diri untuk anak muda Indonesia bergabung dengan partai. Apalagi sudah banyak contoh pemimpin muda dari PDI Perjuangan yang berhasil. Namun rekomendasi bagi siapa saja nantinya akan diumumkan kemudian oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

“Sebenarnya rakernas ini akan merekomendasikan sekitar 44, tapi banyak kepala daerah PDI Perjuangan yang masih giat melakukan tanggap bencana, maka kami tunda untuk disampaikan di waktu yang tepat,” ucap dia.

Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Arif Wibowo secara terpisah merinci, target 60 persen tersebut sudah menjadi keputusan Kongres PDIP pada Agustus 2019. Dia mengatakan, daerah-daerah yang selama ini menjadi basis partai banteng seperti Jawa Tengah dan Bali masih menjadi andalan.

Baca Juga: Kehamilan Menginjak Usia 7 Bulan, Herfiza Ikut Umroh Bersama Suami dan Anak-anaknya

“PDIP bisa mengusung sendiri pasangan calon di 85 daerah terdiri dari 82 kabupaten/kota dan tiga provinsi. Di banyak daerah, partai juga hanya kekurangan satu hingga dua kursi untuk bisa mengusung pasangan calon,” ucap Arif.

Adapun terkait koalisi dengan partai lain, Arif mengatakan PDI Perjuangan tetap mengutamakan untuk mengusung kadernya sendiri. Partai banteng menargetkan, dari target kemenangan 60 persen, setidaknya separuhnya harus kader PDIP.

"Kalau capaian kemenangannya sekurang-kurangnya 60 persen maka separuh di antaranya harus kader PDIP," ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat