kievskiy.org

Presiden Jokowi Buka Alasan Libatkan Tiga Tokoh Dunia dalam Pemindahan Ibu Kota Indonesia

Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 12 Januari 2020. Jokowi melibatkan tiga tokoh dunia dalam pemindahan ibu kota Indonesia.*
Presiden Joko Widodo memberi hormat sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu 12 Januari 2020. Jokowi melibatkan tiga tokoh dunia dalam pemindahan ibu kota Indonesia.* /Laily Rachev/ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan ibu kota negara baru akan melibatkan tiga figur dari luar negeri yang akan berlaku sebagai dewan pengarah. Ketiga figur itu adalah Putra Mahkota Uni Emirat Arab Syekh Mohammed Bin Zayeb, pendiri Softbank Masayoshi Son, dan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair.

Presiden Joko Widodo menyatakan, dipilihnya ketiga figur tersebut karena dinilai memiliki pengalamannya masing-masing yang bersinggungan dengan pembangunan ibu kota negara ke depannya. Melalui pelibatan figur-figur negara luar, Jokowi mengaku ingin membangun kepercayaan internasional.

Ia mengatakan, Mohammed dipilih karena ia memiliki pengalaman dalam merombak total Abu Dhabi dan membangun kota baru bernama Masgar City. “Ia memiliki reputasi yang sangat baik di dunia,” kata Presiden Jokowi seusai pertemuan Tahunan Industri Keuangan, Kamis 16 Januari 2020.

Baca Juga: Yuk, Percantik Penampilan Diri Sambut 2020 dengan Promo dari Traveloka Xperience!

Jokowi diketahui meminta Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed untuk menjadi Dewan Pengarah dalam proyek pembangunan ibu kota negara yang baru di Kalimantan Timur saat Jokowi melakukan lawatan ke Abu Dhabi, Senin 13 Januari 2020.

Adapun Masayoshi Son dipilih karena ia menilai pendiri Softbank itu memiliki reputasi di bidang teknologi dan keuangan. Sementara Tony Blair dipilih karena dinilainya memiliki reputasi baik di bidang pemerintahan.

“Figur-figur seperti ini yang diperlukan. Saya kira memang kami ingin bangun trust internasional atas apa yang ingin kami kerjakan,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat