PIKIRAN RAKYAT - Komisi I DPR RI akan memanggil Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI terkait kisruh pemecatan Helmy Yahya sebagai Direktur Utama LPP TVRI. Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis mengatakan pemanggilan yang rencananya dilaksanakan pekan depan juga bakal dilayangkan kepada Helmy Yahya.
“Kami mengharapkan antara Dewas dan Helmy dapat menemui titik temu agar kisruh tersebut bisa diselesaikan secara damai,” kata Kharis di Jakarta, Jumat 17 Januari 2020.
Menurut Kharis, sepanjag tidak ada yang material dan hanya masalah komunikasi, Kharis yakin permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Pertemuan ini juga digelar agar Komisi I paham permasalah dari dua kubu ini.
Baca Juga: Mengaku Bisa Gandakan Rp 5 Juta Jadi Rp 5 Miliar, Buruh Tani Diciduk Polisi
“Kalau Dewas memandang yang lain ya karena kita enggak tahu detailnya, kami akan panggil mereka semuanya kita akan panggil, mudah-mudahan minggu depan," kata dia.
Terkait pemecatan Helmy oleh Dewas, Kharis berujar bahwa hal tersebut baru ia dapatkan berdasarkan informasi dan pemberitaan di media. Sejauh yang ia ketahui Dewas sudah memberikan kesempatan kepada Helmy untuk melakukan pembelaan terkait pencopotannya sebagai Dirut yang sebelumnya dilayangkan pada Desember 2019.
"Dirut itu punya waktu satu bulan memberikan jawaban, dan saya dengar jawaban sudah dikirim ke Dewas. Nah atas jawaban itu Dewas meneliti dan memeriksa jawabannya, jika dianggap bisa diterima berarti pemberhentian sementara dicabut, jika ditolak berarti pemberhentian sementara menjadi pemberhentian tetap. Kalau seperti itu berarti kemungkinan jawaban dari Dirut ditolak oleh Dewas, kira-kira begitu," kata dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Pindah Ibu Kota Sekaligus Perbaiki Hutan
Sebelumnya, Helmy Yahya buka suara mengenai pemecetan dirinya dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh Dewan Pengawas TVRI. Dalam jumpa pers, Helmy Yahya membenarkan salah satu alasan dirinya dicopot terkait pembelian program siaran Liga Inggris. Pembelaan Helmy terkait pembelian program tersebut tak diterima oleh Dewas TVRI.