kievskiy.org

Mahfud MD: Kita Diganggu Terus oleh Abu Sayyaf

MENKO Polhukam Mahfud MD.*
MENKO Polhukam Mahfud MD.* /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Sudah 44 warga negara Indonesia (WNI) yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.

Kendati semuanya kemudian dibebaskan, biaya dan tenaga yang terkuras tidak sedikit dalam upaya pembebasannya.

Gerah dengan kondisi ini, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD akan menyambangi Malaysia.

Baca Juga: Fakta-fakta Seputar Merebaknya Virus Corona dari Tiongkok yang Tengah Diwaspadai Seluruh Dunia

Kunjungan ke negeri jiran, beragendakan membahas kerja sama pencegahan dan penanganan penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf.

Kenapa Malaysia? Karena penculikan itu lagi-lagi terjadi di perairan Malaysia.

Dalam diskusi panel "Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" yang juga dihadiri Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Sabu di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2020, ia menyatakan aksi Abu Sayyaf sangat mengganggu Indonesia.

Baca Juga: Dua Anak dari Tiongkok Sempat Suspect Virus Corona, Dinas Kesehatan Bali Umumkan Hasil Uji Lab

"Mungkin dalam waktu tidak lama saya akan datang ke sana (Malaysia) untuk berbicara tentang Abu Sayyaf. Kita diganggu terus ini oleh Abu Sayyaf," ujar Mahfud, seperti dalam laporan Kantor Berita Antara.

Untuk itu perlu dibahas langkah penyelesaian jangka panjang, khususnya dengan Malaysia karena penculikan selalu terjadi di perairan negara tersebut.

"Menculik orang Indonesia, tetapi di perairan Malaysia. selalu terjadi, tidak pernah berani menculik orang Indonesia di perairan Indonesia. Menculik di perairan Malaysia selalu terjadi," ujar Mahfud.

Baca Juga: Terjadi Banjir di Beberapa Wilayah, Berikut 6 Doa yang Dapat Dibacakan saat Turun Hujan

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Sabu mengatakan patroli di perairan yang sering menjadi lokasi penculikan akan ditingkatkan.

Sebelumnya dilaporkan, penculikan WNI yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia, kembali terjadi.

Pada Kamis, 16 Januari 2020, sekira pukul 20.00 waktu setempat, delapan WNI yang menangkap ikan menggunakan kapal kayu dengan izin terdaftar Nomor SSK 00543/F.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat